Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Tugas Ujian Akhir Semester Membaca Sastra : Resensi "Bunga Rumah Makan" karya Utuh Tatang Sontani

Dalam resensi naskah drama untuk pertama kalinya, saya akan memilih naskah Bunga Rumah Makan karya Utuh Tatang Sontani.  Naskah ini bercerita tentang seorang Wanita bernama Ani yang bekerja di rumah makan sambara milik Sudarma. Namun ia dipekerjakan agar bisa menarik perhatian pelanggannya. Konfliknya terjadi dimulai ketika Ani menerima cinta dari Suherman, seorang TNI yang hanya mau mempermainkannya saja, bujukan dari pak kyai Usman untuk segera menikah dengan Karnaen, anak dari Sudarma sampai Ani disadarkan oleh seorang pemuda Pelancong yang seliwiran di sekitar rumah makan yang menyatakan bahwa ia hanya menjual kecantikannya saja. Naskah berbau Realisme ini buat saya mempunyai sebuah nilai kemanusiaan (terutama dari kalangan wanita) yang mesti menjadi perhatian kita sebagai pembaca, terlepas dari hubungannya dengan peristiwa yang terjadi dalam waktu pembuatan naskahnya. 

Tugas Ujian Akhir Semester Membaca Sastra : Resensi "SAIA" karya Djenar Maesa Ayu.

Judul : SAIA Penulis : Djenar Maesa Ayu Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Waktu Terbit : 14 Januari 2014 Tebal : v + 139 Halaman Menjadi hal tabu dalam perspektif umum ketika kita membicarakan tentang seksualitas. Namun masalah ini tetap harus dibicarakan. Bahkan dalam karya sastra pun kita bisa menemukannya oleh Djenar Maesa Ayu dalam antologi cerpen yang berjudul SAIA . Terdapat 15 judul Cerpen yang ia tulis dalam buku ini yang berisi krisis moral (terutama masalah seksualitas) dalam perspektif perempuan. Judul cerpen yang Djenar bagikan ialah Air, Dan Lalu, Nol-Dream Land, Sementara, Kulihat Awan, Fatansi Dunia, SAIA, Qurban Iklan, Urbandit, Gadis Korek Api, Air Mata Hujan, Insomnia, Dewi Sialan!, Mata Telanjang, Ranjang: Sebuah Cuplikan Novel.  Setelah membacanya tulisan-tulisan nya dengan terlihat frontal, saya merasakan betapa peliknya kehidupan perempuan yang terjebak dalam masalah seksualitas ini dan kita diharapkan bisa menentukan kita atas apa yang terjadi dala

Tugas Ujian Akhir Semester Membaca Sastra : Resensi "Aku Ingin Menjadi Peluru" karya Wiji Thukul

A. Identitas Buku 1. Judul : Aku Ingin Menjadi Peluru 2. Penulis : Wiji Thukul 3. Penerbit : INDONESIATERA 4. Tebal : XXIV + 223 Halaman 5. Waktu Terbit : April 2004 (cetakan kedua) B. Resensi Kita mungkin mengenal seorang Wiji Thukul sebagai salah satu aktivis yang "dihilangkan" oleh kekejaman rezim yang pernah berlangsung dahulunya. Tapi kita mesti tahu bahwa kata-kata yang ia buat membuka mata hati kita terhadap kesenjangan sosial yang terjadi waktu itu. Lewat buku Aku Ingin Menjadi Peluru lah, ia menuangkan apa yang ia alami dan ia lihat melalui puisi-puisi yang unik dan perlu kita pahami.  Ada sekian banyak puisi yang dibagi dalam 5 bab yakni " Lingkungan Si Mulut Besar", "Ketika Rakyat Pergi", "Darman dan Lain-lain", "Puisi Pelo",  dan "Baju Loak Sobek Pundaknya". Di buku ini juga terdapat pengantar langsung dari Alm.Munir yang juga merupakan aktivis HAM, wawancara Wiji Thukul oleh salah satu wartawan, biogr

Tugas Ujian Akhir Semester Membaca Sastra : Resensi "Salah Asuhan" karya Abdoel Moeis.

A. PENDAHULUAN 1. Nama : Salah Asuhan 2. Penulis : Abdoel Moeis 3. Penerbit : Balai Pustaka 4. Tebal : VII + 262 Halaman 5. Waktu Terbit : 2004 (cetakan ke-33) B. Resensi Saya sendiri agak mulai mencoba mengenali karya Balai Pustaka melalui novel Salah Asuhan karya Abdoel Moeis. Saya awalnya tertarik novel karena semata tertarik covernya. Ternyata isinya cukup unik.  Novel ini menceritakan tentang seorang pria keturunan Minangkabau yang bernama Hanafi yang kebetulan dikirim ke Solok untuk bersekolah Belanda dengan harapan bisa mengangkat derajat adatnya, namun seiring waktu ia mulai terpengaruh oleh gaya hidup orang barat yang malah membuat nya menghina adatnya sendiri. Apalagi setelah ia berkenalan dengan teman wanitanya berketurunan Pribumi - Perancis yang bernama Corrie. Namun, beberapa waktu kemudian Hanafi tak kunjung menikah, Ibunya meminta ia kawin dengan Rapiah walau Hanafi sendiri tidak mencintai nya dan Hanafi pun malah memperlakukan Rapiah selayaknya babu walau m

Resensi Buku : Derabat (Kumpulan Cerpen Harian Kompas 1999)

Judul Buku : Derabat Penyunting : Kenedi Nurhan Tahun Terbit : 2017 Penerbit : Penerbit Buku Kompas Tebal Halaman : XXXVIII + 210 halaman Pada aslinya Derabat  bukan merupakan judul dari pada buku ini, merupakan salah satu judul cerpen karya Budi Darma.  Disini kita akan melihat 20 karya cerpen terbaik yang pernah dibuat pada tahun 1997-1999 untuk diterbitkan oleh Harian Kompas. Tidak hanya itu, ada bagian pengantar dari penerbit beserta komentar dari Toety Heraty & Ahmad Sahal. Berikut adalah sinopsis dari cerpen-cerpen yang ada  1. Derabat (karya Budi Darma) Bercerita tentang seorang Penarik Pendati yang mulai diganggu oleh seekor burung yang ia sebut Derabat ditengah teror yang dibuat seorang pemburu yang bernama Matropik dan kawan-kawannya untuk desanya. 2. Nasib Seorang Pendengar Setia ( karya Jujur Prananto) Darsono mencurahkan isi hatinya kepada dokter betapa jenuh nya ia mendengarkan lelucon dari bos kantornya yang cenderung tak lucu serta monoton. 3. AAA!III...

Resensi Buku : Kata (karya Bakdi Soemanto)

Judul Buku : Kata Penulis : Bakdi Soemanto Tahun Terbit : 2007 (cetakan pertama) Penerbit : Penerbit Benteng Tebal Halaman : viii + 136 halaman "Bapa di sorga  berikanlah rahmat-mu  agar mampu tetap  mencintai  siapa saja:  maling  bajingan  gento  karena mereka itu-pun   hamba-mu" Itu adalah sepenggal bait puisi "Doa Malam" yang dibuat oleh Bakdi Soemanto, seorang Profesor dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta di dalam antologi puisinya yang berjudul Kata. Kata merupakan kumpulan puisi yang ditulis pada tahun 1976-2006. Terdapat banyak puisi yang ia tulis seperti Doa Malam, Bulan Januari, Sajak Perbukitan, dan lain sebagainya. Sejauh saya membaca, ditemukan beberapa gaya bahasa seperti Retorika, Pararelisme, Tropen, dan lain-lain. Bertemakan kehidupan Kristiani, Alam, dan Cinta. Sungguh menarik buat saya untuk membaca bukunya.

Resensi Buku : Malik & Elsa (karya Boy Chandra)

Judul Buku : Malik & Elsa Penulis : Boy Chandra Penerbit : Media Kata Tahun Terbit : 2018 Tebal Halaman : 186 Halaman Kalo boleh jujur, saya ingin membaca buku ini karena tertarik dengan penulisnya, yakni Boy Chandra. Ini adalah karyanya yang ke-14. Lebih menarik bagi saya untuk membacanya. Novel ini menceritakan seorang mahasiswa kurang mampu bernama Malik yang ketika pertama kali bertemu dengan salah satu mahasiswi seangkatannya yang bernama Elsa. Mulai dari sebuah perjanjian, pertaruhan, kebersamaan, konflik, hingga kenyataan yang ada. Penulisan, dialog, cerita, penokohan, kejadian, alur, dan beberapa aspek lainnya sangat menyakinkan saya untuk menjadikan Malik & Elsa menjadi bacaan yang menarik untuk dipetik pelajaran dari kisah-kisah nya.

Resensi Buku (Kelompok) : "Puisi-Puisi Cinta" (karya W.S Rendra)

ANALISI KUMPULAN  PUISI-PUISI CINTA W.S. RENDRA SASTRA INDONESIA A 2019 1. Rahayu 19210141002 2. Shefiani Rahayu 19210141006 3. Reztha Audia Y. 19210141007 4. Hubertus Gilang A. 19210141020 FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Judul                    : Puisi-Puisi Cinta  Pengarang         : W.S. Rendra Penerbit              : PT Bentang Pustaka Halaman             : 84 lembar No. ISBN             : 978-602-291-114-2 Tebal                    : xvi+84hlm.;20,5cm. Kumpulan buku "Puisi-Puisi Cinta"  ditulis oleh W.S. Rendra. Dalam kumpulan cerpen ini terdapat banyak puisi cinta yang romantis yang ditulis oleh W.S. Rendra. Puisi cinta W,S, Rendra dibagi menjadi tiga bagian, yaitu puisi cinta puber pertama, puisi cinta puber kedua, dan puisi cinta puber ketiga. Puisi ini mengisahkan kehidupan muda-mudi yang sedang dilanda asmara. Puber pertama terdiri dari 24 puisi, puber kedua terdiri dari 3 puisi, dan puber ketiga terdiri dari 3 puisi dan pad

Resensi Buku (Kelompok) : "Mereka Bilang Saya Monyet" (karya Djenar Maesa Ayu)

Judul :  Mereka Bilang, Saya Monyet Pengarang : Djenar Maesa Ayu Penerbit :  Gramedia Pustaka Utama  Jenis : Fiksi Klasifikasi : Kumpulan cerpen Tebal : 133 halaman No. ISBN : 978-979-686-993-0 Cetakan : Cetakan X, 2012 Kumpulan cerpen “Mereka BIlang, Saya Monyet” ini ditulis oleh Djenar Maesa Ayu. Djenar mengangkat tema feminisme dalam kumpulan cerpen ini karena menyebutkan banyak istilah sex yang masih dianggap tabu untuk beberapa orang. Cerpen ini terdiri dari 11 kumpulan cerpen. Dalam kumpulan cerpen “Mereka Bilang, Saya Monyet” menggambarkan kehidupan masyarakat menengah ke atas yang serba glamour di daerah kota atau metropolitan yang sudah tidak asing lagi dengan diskotik, minuman keras, dan rokok untuk semua kalangan, dari muda hingga dewasa. Cerpen ini juga menceritakan realitas yang memprihatinkan mengenai tingginya angka kekerasan terhadap perempuan serta anak-anak, juga menceritakan free sex yang saat ini banyak terjadi. Dalam cerpen ini cerita bukanlah reka

Resensi Buku : Gadis Pantai(karya Pramoedya Ananta Toer)

Judul Buku : Gadis Pantai Penulis : Pramoedya Ananta Toer Penerbit : Lentera Dipantara Jumlah Halaman : 272 Halaman Waktu Terbit : September 2011 (cetak ke-7) Buku "Gadis Pantai" ini dibuat dari pengalaman sosok nenek dari Alm. Pramoedya Ananta Toer. Menggambarkan tindakan feodal yang sering terjadi pada zaman abad ke-20 awal hingga terkesan meretakan dari pada sisi humanisme. Roman ini bercerita tentang Gadis Pantai yang berasal dari Keluarga Nelayan yang dipinang oleh seorang bangsawan hingga membuatnya takut dan merubah kehidupannya secara drastis. Perubahan itulah telah melahirkan banyak cara pikir baru, keahlian baru, dan segala yang ia lalui sampai Gadis Pantai diusir oleh Bendoronya karena hanya melahirkan anak perempuan. Memakai sudut pandang orang ketiga lalu novel ini bisa dinikmati walau agak tidak relevan dengan zaman sekarang.

Resensi Buku : Puisi-Puisi Cinta (karya W.S Rendra)

Judul : Puisi-Puisi Cinta Penulis : W.S Rendra Penerbit : Benteng Pustaka Halaman : 100 Halaman Waktu Terbit : September 2015 Buku yang berjudul "Puisi-puisi cinta" ini merupakan salah satu antologi (kumpulan) puisi yang dibuat oleh Alm. W.S Rendra ketika ia duduk di bangku SMA sampai di usia senjanya. Antologi ini dibagi menjadi 3 bab atau dengan istilah "Puber". Bab pertama berjudul Puber 1 berisi 24 puisi-puisi nya ketika ia sedang duduk di bangku sekolah. Menggambarkan ketika ia sedang jatuh cinta terhadap seorang wanita sebaya nya. Bab 2 berjudul Puber 2 memuat 3 puisi yang menyatakan isi hatinya. Bab 3 berjudul Puber 3 menunjukkan kesetiaan nya terhadap puisi di usia senjanya. 3 karya puisi yang dibuat dalam puber ini. Selain kumpulan puisi, terdapat juga biografi singkat penyair termasyhur ini sekaligus pengantar dari editor buku ini. Bagi yang ingin mencari referensi antologi puisi, buku ini sangat direkomendasikan, terutama pembaca yang i

Palma Yang Kering

Kamu Yang terlentang Di Tembok kamarku Malam dan siang Sebuah daun Hiasan maha benderang Saksi nan terkurung Pengingat yang  menahun Ingatkah kamu Ketika aku mendapatkanmu Ketika tersiramnya dirimu Saat Minggu Palma yang berlalu Sampai saatnya Kurelakan dirimu Menjadi pertanda Saat Rabu Abu nanti

Ngeblog Tapi Kuliah

Saya mulai menulis lagi post ini dalam keadaan sehat selalu dan sedang bersiap" memulai lembaran baru dalam kehidupan sekarang ini. Kenapa saya mengatakan lembaran baru ? Karena saya akan memasuki masa kuliah dan puji Tuhan saya diterima di Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta / UNY (dalam hati mengatakan : Akhirnya, udah kuliah, dapat PTN pula) Selagi kuliah, saya tetap ingin sekali melanjutkan blog ini walau saya sempat harus telantarkan sejenak (sebenarnya udah dibuat dari bulan Juni 2018 dan baru posting 1 post). Saya mencoba membagikan apa saja yang ingin saya buat dan semoga kalian mau membacanya. I'ts like my diary.