Langsung ke konten utama

Resensi Buku (Kelompok) : "Puisi-Puisi Cinta" (karya W.S Rendra)

ANALISI KUMPULAN 
PUISI-PUISI CINTA W.S. RENDRA

SASTRA INDONESIA A 2019
1. Rahayu 19210141002
2. Shefiani Rahayu 19210141006
3. Reztha Audia Y. 19210141007
4. Hubertus Gilang A. 19210141020

FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


Judul                    : Puisi-Puisi Cinta 
Pengarang         : W.S. Rendra
Penerbit              : PT Bentang Pustaka
Halaman             : 84 lembar
No. ISBN             : 978-602-291-114-2
Tebal                    : xvi+84hlm.;20,5cm.

Kumpulan buku "Puisi-Puisi Cinta"  ditulis oleh W.S. Rendra. Dalam kumpulan cerpen ini terdapat banyak puisi cinta yang romantis yang ditulis oleh W.S. Rendra. Puisi cinta W,S, Rendra dibagi menjadi tiga bagian, yaitu puisi cinta puber pertama, puisi cinta puber kedua, dan puisi cinta puber ketiga. Puisi ini mengisahkan kehidupan muda-mudi yang sedang dilanda asmara. Puber pertama terdiri dari 24 puisi, puber kedua terdiri dari 3 puisi, dan puber ketiga terdiri dari 3 puisi dan pada bagian terakhir yaitu biografi W.S. Rendra. Judul puisi W.S. Rendra dalam puisi cintanya yaitu :

Puber Pertama
1. Permintaan
2. Rambut
3. Kangen
4. Baju
5. Papaya
6. Sepeda
7. Rok Hijau
8. Kami Berdua
9. Kegemarannya
10. Tempramen
11. Pahatan
12. Kepada Awan Lewat
13. Tobat
14. Sepeda Kekasih
15. Dua Burung
16. Telah Satu
17. Optimisme
18. Pantun
19. Ayam Jantan
20. Janganlah Jauh
21. Kekasih
22. Angin Jahat
23. Membisiki Telinga Sendiri
24. Bunga Gugur

Puber Kedua
1. Surat Seorang Istri
2. Balik Kamu Balik
3. Bukannya di Madrid

Puber Ketiga
1. Sajak Cinta Ditulis pada Usia 57 
2. Hai, Ma!
3. Barangkali karena Bulan
Biografi W.S. Rendra


Puber Pertama
1. Permintaan
Seorang kekasih yang rindu dengan kekasih perempuannya dimalam hari, kemudian dia meminta bulan untuk menjenguk kekasih perempuan itu yang tengah tidur.

2. Rambut
Sepasang kekasih yang sedang merasakan jatuh cinta. Kekasih perempuan memiliki rambut yang indah dan panjang kemudian sang laki laki mengibaratkan rambutnya yang panjang dan indah itu seperti hatinya yang dapat menjerat hati sang laki laki.

3. Kangen
Seorang laki-laki yang kangen dengan kekasih perempuannya.

4. Baju
Seseorang yang sedang mencuci baju merasakan penyesalan kenapa bajunya harus dicuci,karena baju itu adalah sebuah kenangan bahwa air mata kekasihnya telah melekat pada baju itu sehingga jika dicuci akan hilang.

5. Papaya
Kekasih laki laki mengantarkan pepaya ke rumah kekasih perempuannya, karena kekasih perempuannya sakit dan ia berharap agar cepat sembuh dari penyakitnya.

6. Sepeda
Seorang kekasih yang menggunakan sepeda milik kekasihnya dengan sangat hati-hati.

7. Rok Hijau
Rok berwarna hijau kekasihnya yang membalut kaki kekasihnya seperti warna kulit tubuhnya. Rok itu tak pernah membuatnya bosan memandangnya karena rok itu penuh kenang-kenangan.

8. Kami Berdua
Sepasang kekasih yang belum menikah karena belum selesai sekolah,namun mereka sudah memikirkan bahwa telah memiliki anak dan cucu.

9. Kegemarannya
Seorang kekasih yang gemar mendengar kekasihnya mendongeng,dan saat kekasihnya mendongeng selalu diselipkan kata yang menunjukkan bahwa ia sangat mencintai kekasihnya itu.

10. Temperamen
Seorang kekasih yang tidak bisa marah dalam waktu yang lama dengan kekasihnya.

11. Pahatan
Sepasang kekasih yang sedang beristirahat di bawah pohon sawo yang beralaskan bangku panjang di siang hari.

12. Kepada Awan Lewat
Seorang kekasih yang sedang berdoa agar kekasihnya di lindungi dari panas matahari saat berjalan pulang dari sekolahnya.

13. Tobat
Seorang kekasih yang merasakan seperti di neraka karena kekasihnya menangis dihadapan dirinya. Ia mengibaratkan neraka karena ia merasakan luka yang sangat mendalam dan ingin bertaubat.

14. Sepeda Kekasih
Seorang kekasih yang menunda makan demi memperbaiki sepeda kekasihnya yang rusak.

15. Dua Burung
Sepasang kekasih yang sama-sama memiliki rasa sayang dan menjalani hidup tanpa beban.

16. Telah Satu 
Puisi tersebut bermakna sepasang kekasih yang tidak dapat dipisahkan sampai akhir hayat. Senang sedih mereka lalui bersama-sama. Sepasang kekasih harus saling mengenal dan mengetahui satu sama lain, mereka berinteraksi dengan cara bertatap mata. Sepasang kekasih harus saling melengkapi satu sama lain dan cinta mereka yang membara seperti lava gunung berapi.

17. Optimisme
Cinta sepasang kekasih yang kuat dan tidak dapat dipisahkan. Melangkah maju demi sebuah hubungan. Cinta mereka bak istana porselen yang penuh kemegahan didalamnya, tetapi cinta mereka tetap sederhana diantara kemegahan itu. 

18. Pantun
Dua tubuh yang memiliki satu jiwa dan tujuan yang sama. Dua tubuh yang selalu kembali ke tempat yang sama. 

19. Ayam Jantan
Menyusuri kota sangat melelahkan sehingga membuat kekasihnya mengantuk. Kekasihnya tertidur nyenyak sampai ke alam mimpi. Ia berharap ayam jantan tidak berkokok terlalu cepat agar kekasihnya masih tertidur nyenyak . 

20. Janganlah Jauh
Seorang yang tidak mau jauh dengan kekasihnya. Seperti bulan yang hanya bisa dilihat tetapi tidak bisa dibelai ataupun dipegang. Ia ingin dibelai oleh kekasihnya. Ia ingin setiap tubuhnya dijamah oleh kekasihnya itu. 

21. Kekasih
Kekasihnya ibarat burung murai . Kekasihnya mempunyai suara merdu seperti kicauan murai. Matanya seperti kaca, jika dilihat ada bayangan kita yang memantul dari matanya. Kekasihnya selalu ada dihatinya, tetap di dalam jiwanya, dan tak pernah terganti. 

22. Angin Jahat
Angin yang semilir kencang menerpa.membuat burung-burung masuk sarang dan membuat daun berguguran dari ranting tak kuat menahan terpaan angin itu. Ia tidak ingin angin membuat kekasihnya batal menghampirinya karena saking kencangnya angin itu. 

23. Membisiki Telinga Sendiri
Memyuruh W.S. Rendra untuk semangat dalam menjalani hidup, tidak boleh tenggelam berlama-lama dalam kesedihan yang ada. Jangan hanya berdiam diri, tetapi lakukanlah sesuatu demi perubahan hidup lebih maju. 

24.  Bunga Gugur
Seorang kekasih yang telah meninggal dunia, gugur bersamaan bunga yang ada. Menjadi hilang ikatan diantara mereka berdua. Lebih baik iklaskan saja, biarkan kenangan saja yang tertinggal. Masih ada kesedihan si hatinya ibaratkan kehormataannya hancur berantakan karena ditinggal mati. Hidup asmara dan bungan semuanya telah gugur. Ambil hikmah dari peristiwa itu. 

Puber Kedua
1. Surat Seorang Istri
Seorang istri yang sedih karena pada hari Natal sang suami tidak pulang. Ia merindukan suaminya untuk pulang. Suaminya merantau demi sang anak istri. Sang anak juga sangat merindukan sosok bapak yang tak kunjung pulang. Mereka berdoa demi keselamatan sang bapak dan saat pulang nanti dapat berkumpul lagi dengan keluarga kecil itu.

2. Balik Kamu Balik
Menceritakan kehidupan seorang pasangan kekasih yang berbeda adat istiadat,dimna sang perempuan terlalu memuja adat namun sementara sang laki laki tidak. Mereka hidup tanpa berhias keindahan. Rumah maupun kantor yang mereka gunakan sepi layaknya kuburan.

3. Bukannya di Madrid
Menceritakan sepasang kekasih yang sedang berdialog,yang isinya itu mengenai pertemuan yang gagal karena sang perempuan berdusta. Mereka berdua berjanji akan bertemu di Madrid pada 2 Mei,namun semua itu hanya janji. Kemudian mereka dipertemukan kembali di Indonesia. Kekasih perempuannya ingin menjadi istri kekasihnya itu. Awalnya ia tidak yakin karena ia hanya seorang penyair bukanlah sarjana yang dapat dengan mudah mengepakkan karirnya. Kekasih perempuannya tetap yakin dengan kekasihnya itu,ia yakin bahwa cinta akan abadi tidak seperti waktu yang mudah dilupakan

Puber Ketiga
1. Sajak cinta ditulis pada usia 57
Menceritakan tentang kisah cinta yang amat sangat lama dari seorang laki-laki. Seorang lelaki yang menyadari bahwa dirinya memiliki rasa cinta yang amat sangat kepada seorang perempuan yang tidak molek tetapi cantik dan juwita. Seorang laki-laki yang membiarkan perasaan cintanya  jatuh pada seorang perempuan dan menggunakan syair untuk mewakili cintanya.

2. Hai, Ma!
Seorang anak yang teringat mamanya. Ia datang ke pemakaman. Ia teringat saat saat bersama dengan mamanya. Tanpa mamanya hidupnya terasa mati,tak ada yang menghiraukan satu pun. Berkata pun tidak didengar. Kehadiran sang mama membuat hidupnya lebih berarti dan semua perkataan terdengar. Cita-cita mulai tampak nyata. Seorang anak yang sangat bersyukur memiliki seorang mama dihidupnya, namun semua itu sudah usai,sang mama telah meninggal. 

3. Barangkali karena Bulan
Seorang anak yang merindukan sosok mama. Ia hanya menulis untuk mewakilkan rasa cintanya dengan sang mama karena Ia tidak bisa menyampaikan langsung.  Semua harapan dan keinginan hilang karena sang mama telah tiada. 

Komentar :
Komentar kelompok kami mengenai puisi cinta W.S. Rendra kumpulan puisinya bagus untuk dinikmati dan cocok dibaca untuk kalangan muda-mudi yang sedang kasmaran. Permainan diksi yang digunakan W.S. Rendra sangat bagus menurut kami dan W.S. Rendra sangat pandai dalam merangkai kata-kata dalam puisi tersebut. Dalam puisi ini juga terdapat kelugasan dan kesederhanaan ahasa yang digunakan, tetapi dengan kesederhanaan bahasa ini membuat terkagum-kagum para pembaca dengan bahasa yang digunakan. Dengan puisi ini kami lebih mengenal salah satu sastrawan yang ada di Indonesia karena pada bagian terakhir termuat biografi singkat dari W.S. Rendra. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku : Puisi-Puisi Cinta (karya W.S Rendra)

Judul : Puisi-Puisi Cinta Penulis : W.S Rendra Penerbit : Benteng Pustaka Halaman : 100 Halaman Waktu Terbit : September 2015 Buku yang berjudul "Puisi-puisi cinta" ini merupakan salah satu antologi (kumpulan) puisi yang dibuat oleh Alm. W.S Rendra ketika ia duduk di bangku SMA sampai di usia senjanya. Antologi ini dibagi menjadi 3 bab atau dengan istilah "Puber". Bab pertama berjudul Puber 1 berisi 24 puisi-puisi nya ketika ia sedang duduk di bangku sekolah. Menggambarkan ketika ia sedang jatuh cinta terhadap seorang wanita sebaya nya. Bab 2 berjudul Puber 2 memuat 3 puisi yang menyatakan isi hatinya. Bab 3 berjudul Puber 3 menunjukkan kesetiaan nya terhadap puisi di usia senjanya. 3 karya puisi yang dibuat dalam puber ini. Selain kumpulan puisi, terdapat juga biografi singkat penyair termasyhur ini sekaligus pengantar dari editor buku ini. Bagi yang ingin mencari referensi antologi puisi, buku ini sangat direkomendasikan, terutama pembaca yang i

Resensi Buku : Derabat (Kumpulan Cerpen Harian Kompas 1999)

Judul Buku : Derabat Penyunting : Kenedi Nurhan Tahun Terbit : 2017 Penerbit : Penerbit Buku Kompas Tebal Halaman : XXXVIII + 210 halaman Pada aslinya Derabat  bukan merupakan judul dari pada buku ini, merupakan salah satu judul cerpen karya Budi Darma.  Disini kita akan melihat 20 karya cerpen terbaik yang pernah dibuat pada tahun 1997-1999 untuk diterbitkan oleh Harian Kompas. Tidak hanya itu, ada bagian pengantar dari penerbit beserta komentar dari Toety Heraty & Ahmad Sahal. Berikut adalah sinopsis dari cerpen-cerpen yang ada  1. Derabat (karya Budi Darma) Bercerita tentang seorang Penarik Pendati yang mulai diganggu oleh seekor burung yang ia sebut Derabat ditengah teror yang dibuat seorang pemburu yang bernama Matropik dan kawan-kawannya untuk desanya. 2. Nasib Seorang Pendengar Setia ( karya Jujur Prananto) Darsono mencurahkan isi hatinya kepada dokter betapa jenuh nya ia mendengarkan lelucon dari bos kantornya yang cenderung tak lucu serta monoton. 3. AAA!III...

Tugas Ujian Akhir Semester Membaca Sastra : Resensi "Aku Ingin Menjadi Peluru" karya Wiji Thukul

A. Identitas Buku 1. Judul : Aku Ingin Menjadi Peluru 2. Penulis : Wiji Thukul 3. Penerbit : INDONESIATERA 4. Tebal : XXIV + 223 Halaman 5. Waktu Terbit : April 2004 (cetakan kedua) B. Resensi Kita mungkin mengenal seorang Wiji Thukul sebagai salah satu aktivis yang "dihilangkan" oleh kekejaman rezim yang pernah berlangsung dahulunya. Tapi kita mesti tahu bahwa kata-kata yang ia buat membuka mata hati kita terhadap kesenjangan sosial yang terjadi waktu itu. Lewat buku Aku Ingin Menjadi Peluru lah, ia menuangkan apa yang ia alami dan ia lihat melalui puisi-puisi yang unik dan perlu kita pahami.  Ada sekian banyak puisi yang dibagi dalam 5 bab yakni " Lingkungan Si Mulut Besar", "Ketika Rakyat Pergi", "Darman dan Lain-lain", "Puisi Pelo",  dan "Baju Loak Sobek Pundaknya". Di buku ini juga terdapat pengantar langsung dari Alm.Munir yang juga merupakan aktivis HAM, wawancara Wiji Thukul oleh salah satu wartawan, biogr