Langsung ke konten utama

Postingan

Ulasan Buku "Dongeng dari Negeri Bola" karya Yusuf 'Daliphin' Arifin

  Sumber Gambar: shopee.co.id A. Identitas Buku 1. Judul          : Dongeng dari Negeri Bola 2.  Pen garang  : Yusuf 'Dalipin' Arifin 3. Pener bit      : Indie Book Corner 4. Tahun         : 20 17 5. Genre         : Sepak Bola 6. Tebal          : VII +  179 Halaman B. Ulasan “Bayangkanlah stadion sebagai rumah ibadah, maka khotbahnya adalah drama yang terjadi di lapangan sepak bola. Pertandingan sepak bola adalah sebuah representasi cerita kehidupan, nilai kehidupan, kebenaran, yang buruk dan yang baik. Semuanya bisa tercerminkan dalam pertandingan sepak bola.” (Arifin 2017:21). Kutipan paragraf diatas itu rasanya bisa menjadi alasan mengapa sebagian masyarakat Indonesia menyukai tontonan olahraga, terutama sepak bola, baik di dalam maupun luar negeri. Kita bisa melihat bagaimana setiap pelaku olahraga (baik atlet, pelatih, staf, dan lain sebagainya), dengan segala pemahaman dan kemampuan teknis maupun mental yang dimiliki, bersaing menampilkan permainan yang menghibur dan
Postingan terbaru

Ulasan Buku "Semua untuk Hindia" karya Iksaka Banu

  Sumber gambar: hantulis.com   A. Identitas Buku 1.  Judul         :  Semua untuk Hindia 2. Pen garang :  Iksaka Banu 3. Pener bit      : Kepustakaan Populer Gramedia 4. Tahun         : 20 14 5. Genre         : Sejarah, Cerita Pendek. 6. Tebal          : XIV +  154 Halaman B. Ulasan "Berhentilah menulis hal buruk tentang kami, Nak. Aku dan tentaraku tahu persis apa yang sedang kami lakukan. Semua untuk Hindia. Hanya untuk Hindia. Bagaimana denganmu? Apa panggilan jiwamu?" Hampir tujuh puluh delapan tahun semenjak Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun sejarah telah menyimpan berbagai suka dan duka yang pernah diukir tidak hanya dari kaum pribumi, melainkan dari kaum penjajah, dalam arti orang-orang Belanda yang pernah singgah. Kemarahan, kesedihan, kehilangan, kemustahilan, atau bahkan kematian telah mengiringi berbagai kisah kehidupan pada masa penjajahan itu, disamping berbagai kesenangan, kenyamanan, kehormatan, dan kebahagian. Semua

Alasan Apa Lagi, Ji ?

Yogyakarta, 23 Februari 2019 Siapapun yang melihat judul diatas, itu adalah satu kalimat yang terbesit dikepalaku saat menulis lagi di blog yang sempat tidak “bereproduksi” sejak dari Desember 2019 sampai akhirnya di malam menjelang peralihan bulan Juni ke Juli 2020. Harus kuakui perjalanannya tertatih ketika ia muncul dalam peredaran dunia maya sejak pertengahan 2018 (diawali dengan tulisan " OJI adalah Blogger "), lalu ia aktif untuk sekedar urusan perkuliahan dan memilih untuk tidur kembali seperti dahulu kalanya. Urusan perkuliahan apa seperti yang dituangkan disini? Teruntuk satu mata kuliah yang saya ambil, yakni Membaca Sastra dimana saya mengunakan media ini untuk membuat tugas berupa resensi/jurnal dari buku-buku sastra yang aku baca dari semester itu sampai nilaiku untuk matkul ini bisa selamat. Kembali ke masalah judul tulisan, untuk sekarang ini, salah satu jawabanku ialah: kendala isi. Kenapa? Sesibuk apapun aku dengan belajar, ormawa kampus, main-mai

Tugas Ujian Akhir Semester Membaca Sastra : Resensi "Bunga Rumah Makan" karya Utuh Tatang Sontani

Dalam resensi naskah drama untuk pertama kalinya, saya akan memilih naskah Bunga Rumah Makan karya Utuh Tatang Sontani.  Naskah ini bercerita tentang seorang Wanita bernama Ani yang bekerja di rumah makan sambara milik Sudarma. Namun ia dipekerjakan agar bisa menarik perhatian pelanggannya. Konfliknya terjadi dimulai ketika Ani menerima cinta dari Suherman, seorang TNI yang hanya mau mempermainkannya saja, bujukan dari pak kyai Usman untuk segera menikah dengan Karnaen, anak dari Sudarma sampai Ani disadarkan oleh seorang pemuda Pelancong yang seliwiran di sekitar rumah makan yang menyatakan bahwa ia hanya menjual kecantikannya saja. Naskah berbau Realisme ini buat saya mempunyai sebuah nilai kemanusiaan (terutama dari kalangan wanita) yang mesti menjadi perhatian kita sebagai pembaca, terlepas dari hubungannya dengan peristiwa yang terjadi dalam waktu pembuatan naskahnya. 

Tugas Ujian Akhir Semester Membaca Sastra : Resensi "SAIA" karya Djenar Maesa Ayu.

Judul : SAIA Penulis : Djenar Maesa Ayu Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Waktu Terbit : 14 Januari 2014 Tebal : v + 139 Halaman Menjadi hal tabu dalam perspektif umum ketika kita membicarakan tentang seksualitas. Namun masalah ini tetap harus dibicarakan. Bahkan dalam karya sastra pun kita bisa menemukannya oleh Djenar Maesa Ayu dalam antologi cerpen yang berjudul SAIA . Terdapat 15 judul Cerpen yang ia tulis dalam buku ini yang berisi krisis moral (terutama masalah seksualitas) dalam perspektif perempuan. Judul cerpen yang Djenar bagikan ialah Air, Dan Lalu, Nol-Dream Land, Sementara, Kulihat Awan, Fatansi Dunia, SAIA, Qurban Iklan, Urbandit, Gadis Korek Api, Air Mata Hujan, Insomnia, Dewi Sialan!, Mata Telanjang, Ranjang: Sebuah Cuplikan Novel.  Setelah membacanya tulisan-tulisan nya dengan terlihat frontal, saya merasakan betapa peliknya kehidupan perempuan yang terjebak dalam masalah seksualitas ini dan kita diharapkan bisa menentukan kita atas apa yang terjadi dala

Tugas Ujian Akhir Semester Membaca Sastra : Resensi "Aku Ingin Menjadi Peluru" karya Wiji Thukul

A. Identitas Buku 1. Judul : Aku Ingin Menjadi Peluru 2. Penulis : Wiji Thukul 3. Penerbit : INDONESIATERA 4. Tebal : XXIV + 223 Halaman 5. Waktu Terbit : April 2004 (cetakan kedua) B. Resensi Kita mungkin mengenal seorang Wiji Thukul sebagai salah satu aktivis yang "dihilangkan" oleh kekejaman rezim yang pernah berlangsung dahulunya. Tapi kita mesti tahu bahwa kata-kata yang ia buat membuka mata hati kita terhadap kesenjangan sosial yang terjadi waktu itu. Lewat buku Aku Ingin Menjadi Peluru lah, ia menuangkan apa yang ia alami dan ia lihat melalui puisi-puisi yang unik dan perlu kita pahami.  Ada sekian banyak puisi yang dibagi dalam 5 bab yakni " Lingkungan Si Mulut Besar", "Ketika Rakyat Pergi", "Darman dan Lain-lain", "Puisi Pelo",  dan "Baju Loak Sobek Pundaknya". Di buku ini juga terdapat pengantar langsung dari Alm.Munir yang juga merupakan aktivis HAM, wawancara Wiji Thukul oleh salah satu wartawan, biogr

Tugas Ujian Akhir Semester Membaca Sastra : Resensi "Salah Asuhan" karya Abdoel Moeis.

A. PENDAHULUAN 1. Nama : Salah Asuhan 2. Penulis : Abdoel Moeis 3. Penerbit : Balai Pustaka 4. Tebal : VII + 262 Halaman 5. Waktu Terbit : 2004 (cetakan ke-33) B. Resensi Saya sendiri agak mulai mencoba mengenali karya Balai Pustaka melalui novel Salah Asuhan karya Abdoel Moeis. Saya awalnya tertarik novel karena semata tertarik covernya. Ternyata isinya cukup unik.  Novel ini menceritakan tentang seorang pria keturunan Minangkabau yang bernama Hanafi yang kebetulan dikirim ke Solok untuk bersekolah Belanda dengan harapan bisa mengangkat derajat adatnya, namun seiring waktu ia mulai terpengaruh oleh gaya hidup orang barat yang malah membuat nya menghina adatnya sendiri. Apalagi setelah ia berkenalan dengan teman wanitanya berketurunan Pribumi - Perancis yang bernama Corrie. Namun, beberapa waktu kemudian Hanafi tak kunjung menikah, Ibunya meminta ia kawin dengan Rapiah walau Hanafi sendiri tidak mencintai nya dan Hanafi pun malah memperlakukan Rapiah selayaknya babu walau m