B. Ulasan
“Bayangkanlah stadion sebagai rumah ibadah, maka khotbahnya adalah
drama yang terjadi di lapangan sepak bola. Pertandingan sepak bola adalah
sebuah representasi cerita kehidupan, nilai kehidupan, kebenaran, yang buruk
dan yang baik. Semuanya bisa tercerminkan dalam pertandingan sepak bola.”
(Arifin 2017:21).
Kutipan paragraf diatas itu rasanya bisa menjadi alasan mengapa sebagian
masyarakat Indonesia menyukai tontonan olahraga, terutama sepak bola, baik di
dalam maupun luar negeri.
Kita bisa melihat bagaimana setiap pelaku olahraga (baik atlet,
pelatih, staf, dan lain sebagainya), dengan segala pemahaman dan kemampuan
teknis maupun mental yang dimiliki, bersaing menampilkan permainan yang
menghibur dan bisa membawa mereka kepada bentuk kemenangan yang dikehendaki.
Dari berbagai aksi di lapangan, baik di level professional maupun
non-profesional sekalipun, kita tidak sekedar menonton, namun juga memetik pelajaran
dari berbagai kejadian yang terjadi di arena pertandingan.
Namun dari setiap aksi yang ditampilkan di arena olahraga, ada
berbagai aspek yang melatarbelakangi hal tersebut. baik itu politik, sosial,
agama, bisnis, dan lain sebagainya yang menjadi pendukung maupun sebagai penghalang.
Kembali ke sepak bola, kali ini kita diajak oleh Yusuf Arifin merenung
hal diatas dengan melihat segala seluk beluk sepak bola di Inggris (terutama kompetisi
English Premier League), yang biasa kita nikmati di layar kaca pada hampir
setiap akhir pekan.
Ajakan tersebut akan saya bahas melalui berbagai kumpulan artikel yang
ditulis berdasarkan pengalaman penulis selama tinggal di Inggris dan sempat
diterbitkan di beberapa media massa, seperti detik online. Semua artikel itu ia
rangkum dalam sebuah buku berjudul Dongeng dari Negeri Bola.
Dari buku ini, saya membagi beberapa hal apa yang dibahas dalam
buku ini, kurang lebih sebagai berikut:
1.
Rivalitas Antar Fans Sepak Bola
Rivalitas antar klub tidak hanya
terjadi antar kedua kesebelasan semata, melainkan juga dilakukan oleh kedua belah
fans masing-masing klub. Hal itu terjadi oleh berbagai faktor historis, wilayah,
dan sebagainya.
Salah satunya melalui artikel Permusuhan
Berawal Dari Sebuah Stasiun Kereta Api, kita akan melihat sebuah perebutan sebuah
lokasi menjadi salah satu cikal bakal persaingan antara klub sepak bola Arsenal
– Tottenham Hotspur, yang sama-sama bermarkas di kota London.
2.
Sepak Bola = Agama
Apa yang saya tulis di paragraf
pertama merupakan kutipan dari artikel yang berjdul Gereja (Anglikan) Vs (Agama)
Sepak Bola, dimana bagaimana sepak bola menjadi sebuah agama kepercayaan bagi
masyarakat Inggris, dimana drama yang terjadi di lapangan sama halnya mendengar
khotbah di sebuah tempat ibadah.
3.
Sepak Bola = Ladang Bisnis
Apa yang tertulis dari artikel Liga Premier:
Pelebur Kelas Sosial Inggris dan Dan Begitulah Sepak Bola Kini, sekiranya
menjadi sebuah pengingat olahraga yang mempunyai peminat tinggi selalu menjadi
ladang bisnis bagi penyelenggara kegiatan olahraga tersebut.
Demikianlah sepak bola, ketika fans
sepak bola dengan senang hati merogoh kocek untuk membeli tiket pertandingan, merchandise
klub, langganan tv berbayar, dan lain sebagainya sebagai bentuk dukungan
terhadap klub kebanggaannya.
Dan masih banyak hal-hal yang dibahas prihal apa yang terjadi di
persepakbolaan Inggris dalam dan luar lapangan, baik prihal kejayaan klub-klub
kecil, kehidupan sosial para pemain sepak bola, ketidakpastian sebuah perubahan,
konsep taktik permainan sebuah klub, dan lain sebagainya.
Keunggulan dari buku ini adalah: menjadi salah satu jendela
pengetahuan mengenai sepak bola Inggris yang sering dinikmati di layar kaca,
terlebih masyarakat Indonesia itu.
Penulis dirasa memilih kata-kata yang masih cukup dimengerti dan
lebih informatif. Serta cukup edukatif bagi penikmat sepak bola itu sendiri.
Artikel yang disajikan masih terbatas sampai akhir musim 2015/2016,
yang mana saya pikir buku ini masih relevan bagi yang menggemari sepak bola Inggris
pada dekade 2010-an maupun 2020-an.
Sedangkan kelemahan dari buku ini ialah: Hanya berbagai kalangan
yang mempunyai dan hendak mencari tahu prihal wawasan sepak bola Inggris.
Diperlukan rasa toleransi, kritis, dan pengetahuan dasar terhadap
apa yang disajikam dari buku ini, karena saya merasa ada latar belakang yang
melibatkan politik dan sara yang diceritakan dari tulisan ini.
Terlepas dari kekurangan yang dimiliki, saya pikir ini adalah
salah satu bacaan sepak bola yang layak dibaca oleh setiap penikmatnya.
Komentar
Posting Komentar