Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2019

Tugas Ujian Akhir Semester Membaca Sastra : Resensi "Bunga Rumah Makan" karya Utuh Tatang Sontani

Dalam resensi naskah drama untuk pertama kalinya, saya akan memilih naskah Bunga Rumah Makan karya Utuh Tatang Sontani.  Naskah ini bercerita tentang seorang Wanita bernama Ani yang bekerja di rumah makan sambara milik Sudarma. Namun ia dipekerjakan agar bisa menarik perhatian pelanggannya. Konfliknya terjadi dimulai ketika Ani menerima cinta dari Suherman, seorang TNI yang hanya mau mempermainkannya saja, bujukan dari pak kyai Usman untuk segera menikah dengan Karnaen, anak dari Sudarma sampai Ani disadarkan oleh seorang pemuda Pelancong yang seliwiran di sekitar rumah makan yang menyatakan bahwa ia hanya menjual kecantikannya saja. Naskah berbau Realisme ini buat saya mempunyai sebuah nilai kemanusiaan (terutama dari kalangan wanita) yang mesti menjadi perhatian kita sebagai pembaca, terlepas dari hubungannya dengan peristiwa yang terjadi dalam waktu pembuatan naskahnya. 

Tugas Ujian Akhir Semester Membaca Sastra : Resensi "SAIA" karya Djenar Maesa Ayu.

Judul : SAIA Penulis : Djenar Maesa Ayu Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Waktu Terbit : 14 Januari 2014 Tebal : v + 139 Halaman Menjadi hal tabu dalam perspektif umum ketika kita membicarakan tentang seksualitas. Namun masalah ini tetap harus dibicarakan. Bahkan dalam karya sastra pun kita bisa menemukannya oleh Djenar Maesa Ayu dalam antologi cerpen yang berjudul SAIA . Terdapat 15 judul Cerpen yang ia tulis dalam buku ini yang berisi krisis moral (terutama masalah seksualitas) dalam perspektif perempuan. Judul cerpen yang Djenar bagikan ialah Air, Dan Lalu, Nol-Dream Land, Sementara, Kulihat Awan, Fatansi Dunia, SAIA, Qurban Iklan, Urbandit, Gadis Korek Api, Air Mata Hujan, Insomnia, Dewi Sialan!, Mata Telanjang, Ranjang: Sebuah Cuplikan Novel.  Setelah membacanya tulisan-tulisan nya dengan terlihat frontal, saya merasakan betapa peliknya kehidupan perempuan yang terjebak dalam masalah seksualitas ini dan kita diharapkan bisa menentukan kita atas apa yang terjadi dala

Tugas Ujian Akhir Semester Membaca Sastra : Resensi "Aku Ingin Menjadi Peluru" karya Wiji Thukul

A. Identitas Buku 1. Judul : Aku Ingin Menjadi Peluru 2. Penulis : Wiji Thukul 3. Penerbit : INDONESIATERA 4. Tebal : XXIV + 223 Halaman 5. Waktu Terbit : April 2004 (cetakan kedua) B. Resensi Kita mungkin mengenal seorang Wiji Thukul sebagai salah satu aktivis yang "dihilangkan" oleh kekejaman rezim yang pernah berlangsung dahulunya. Tapi kita mesti tahu bahwa kata-kata yang ia buat membuka mata hati kita terhadap kesenjangan sosial yang terjadi waktu itu. Lewat buku Aku Ingin Menjadi Peluru lah, ia menuangkan apa yang ia alami dan ia lihat melalui puisi-puisi yang unik dan perlu kita pahami.  Ada sekian banyak puisi yang dibagi dalam 5 bab yakni " Lingkungan Si Mulut Besar", "Ketika Rakyat Pergi", "Darman dan Lain-lain", "Puisi Pelo",  dan "Baju Loak Sobek Pundaknya". Di buku ini juga terdapat pengantar langsung dari Alm.Munir yang juga merupakan aktivis HAM, wawancara Wiji Thukul oleh salah satu wartawan, biogr

Tugas Ujian Akhir Semester Membaca Sastra : Resensi "Salah Asuhan" karya Abdoel Moeis.

A. PENDAHULUAN 1. Nama : Salah Asuhan 2. Penulis : Abdoel Moeis 3. Penerbit : Balai Pustaka 4. Tebal : VII + 262 Halaman 5. Waktu Terbit : 2004 (cetakan ke-33) B. Resensi Saya sendiri agak mulai mencoba mengenali karya Balai Pustaka melalui novel Salah Asuhan karya Abdoel Moeis. Saya awalnya tertarik novel karena semata tertarik covernya. Ternyata isinya cukup unik.  Novel ini menceritakan tentang seorang pria keturunan Minangkabau yang bernama Hanafi yang kebetulan dikirim ke Solok untuk bersekolah Belanda dengan harapan bisa mengangkat derajat adatnya, namun seiring waktu ia mulai terpengaruh oleh gaya hidup orang barat yang malah membuat nya menghina adatnya sendiri. Apalagi setelah ia berkenalan dengan teman wanitanya berketurunan Pribumi - Perancis yang bernama Corrie. Namun, beberapa waktu kemudian Hanafi tak kunjung menikah, Ibunya meminta ia kawin dengan Rapiah walau Hanafi sendiri tidak mencintai nya dan Hanafi pun malah memperlakukan Rapiah selayaknya babu walau m

Resensi Buku : Derabat (Kumpulan Cerpen Harian Kompas 1999)

Judul Buku : Derabat Penyunting : Kenedi Nurhan Tahun Terbit : 2017 Penerbit : Penerbit Buku Kompas Tebal Halaman : XXXVIII + 210 halaman Pada aslinya Derabat  bukan merupakan judul dari pada buku ini, merupakan salah satu judul cerpen karya Budi Darma.  Disini kita akan melihat 20 karya cerpen terbaik yang pernah dibuat pada tahun 1997-1999 untuk diterbitkan oleh Harian Kompas. Tidak hanya itu, ada bagian pengantar dari penerbit beserta komentar dari Toety Heraty & Ahmad Sahal. Berikut adalah sinopsis dari cerpen-cerpen yang ada  1. Derabat (karya Budi Darma) Bercerita tentang seorang Penarik Pendati yang mulai diganggu oleh seekor burung yang ia sebut Derabat ditengah teror yang dibuat seorang pemburu yang bernama Matropik dan kawan-kawannya untuk desanya. 2. Nasib Seorang Pendengar Setia ( karya Jujur Prananto) Darsono mencurahkan isi hatinya kepada dokter betapa jenuh nya ia mendengarkan lelucon dari bos kantornya yang cenderung tak lucu serta monoton. 3. AAA!III...